Buku Psikologi

Sinopsis The World Called Children, Review The World Called Children

14
×

Sinopsis The World Called Children, Review The World Called Children

Sebarkan artikel ini
Sinopsis dan Review Buku The World Called Children oleh Kim Soyoung

Pernahkah kamu berpikir tentang betapa menariknya dunia yang terbuka lebar lewat lembaran buku? Membaca bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi juga petualangan tak terbatas ke dalam imajinasi dan pengetahuan. Dalam buku “The World Called Children” karya Kim Soyoung, kita diajak untuk melihat dunia dari sudut pandang anak-anak. Mereka terkenal dengan kepolosan dan kejujurannya, memperlakukan kita apa adanya. Namun, seringkali kita, sebagai orang dewasa, mengabaikan dan menyepelekan mereka. Melalui pengamatan Kim Soyoung, kita diajak untuk merenungkan kembali bagaimana seharusnya kita menyayangi diri kita sendiri untuk menemukan jalan kepada pemulihan.

Buku ini bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga sebuah cermin yang memantulkan bagaimana kita berinteraksi dengan anak-anak di sekitar kita. Kim Soyoung, seorang guru pembimbing kelas membaca, mencermati kehidupan anak-anak di dalam dan di luar kelas. Dengan membaca buku ini, kita bisa belajar banyak tentang pentingnya memahami dan menghargai perspektif anak-anak. Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa yang bisa kita ambil dari buku ini.

Menemukan Kembali Diri Melalui Anak-anak

Salah satu poin penting yang diangkat dalam buku ini adalah bagaimana mengamati anak-anak bisa menjadi cara untuk melihat kembali diri kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan tekanan sebagai orang dewasa. Namun, dengan memperhatikan kepolosan dan kejujuran anak-anak, kita bisa belajar untuk lebih menyayangi diri sendiri. Ini adalah langkah pertama menuju pemulihan.

Pelajaran Berharga dari Anak-anak

Berikut adalah beberapa pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari buku ini:

  • Kepolosan: Anak-anak melihat dunia dengan cara yang sederhana dan jujur. Mereka tidak terpengaruh oleh norma-norma sosial yang sering kali membingungkan kita sebagai orang dewasa.
  • Keberanian: Anak-anak tidak takut untuk menunjukkan perasaan mereka. Mereka mengungkapkan kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan tanpa rasa malu.
  • Rasa ingin tahu: Anak-anak selalu ingin tahu dan belajar hal-hal baru. Mereka tidak pernah berhenti bertanya dan mencari tahu tentang dunia di sekitar mereka.

Membaca sebagai Kegiatan Positif

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan diri. Dengan membaca buku seperti “The World Called Children”, kita tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga memperkaya pengalaman hidup kita. Berikut adalah beberapa tips untuk menjadikan membaca sebagai kegiatan positif:

  • Tetapkan waktu khusus untuk membaca setiap hari. Dari membaca sebelum tidur hingga menyempatkan waktu di pagi hari, konsistensi adalah kunci.
  • Pilih buku sesuai minat dan level literasi. Mulailah dengan buku yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan membaca.
  • Temukan tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca. Lampu yang cukup, kursi yang nyaman, dan sedikit musik pelataran bisa menciptakan pengalaman membaca yang lebih baik.
  • Bergabunglah dalam kelompok membaca atau forum literasi. Diskusikan buku yang kamu baca dan dapatkan rekomendasi dari sesama pembaca.
  • Buat catatan atau jurnal tentang buku yang telah kamu baca. Tuliskan pemikiran, kesan, dan pelajaran yang kamu dapatkan.

Libatkan Keluarga dalam Kegiatan Membaca

Jangan ragu untuk melibatkan keluarga dalam kegiatan membaca. Bacakan cerita untuk anak-anak atau ajak mereka membaca bersama. Ini menciptakan ikatan keluarga yang erat melalui kegiatan positif. Selain itu, jangan takut untuk menjelajahi genre baru. Terkadang, kejutan terbaik datang dari buku yang tidak pernah kamu bayangkan akan kamu nikmati.

Manfaatkan Teknologi untuk Membaca

Di era digital ini, manfaatkan teknologi dengan membaca buku digital atau bergabung dalam komunitas literasi online. Ini membuka peluang untuk terhubung dengan pembaca dari seluruh dunia. Dengan cara ini, kamu bisa berbagi pengalaman dan mendapatkan perspektif baru dari orang lain.

Dengan membaca “The World Called Children”, kita tidak hanya belajar tentang anak-anak, tetapi juga tentang diri kita sendiri. Mari kita terus membaca dan belajar, karena setiap buku adalah jendela menuju dunia yang lebih luas.